Sebuah mobil berhenti tepat di depan sebuah rumah kost.Dari mobil itu ke luar dua orang cewe. Yang satu berpenampilan modis dengan rambut panjang terikat menjuntai di belakang sementara yang satunya lagi berpenampilan seksi hanya dengan memakai rok mini di padu dengan tanktop yang membuat dia semakin terlihat seksi. rambutnya sebahu. Mereka berdua tampak memperhatikan daerah tersebut. Di depan mereka nampak sebuah rumah tua yang bagian cat dindingnya dah pada ngelupas dan tanaman hiasnya dah pada mulai mengering dan mati. Disitu tertulis kediaman Keluarga Suwiryo yang udah mulai usang termakan waktu.Bangunan bercat putih itu nampak kotor tak terawat. di depan situ terdapat sebuah pohon tua. May..lo yakin kita mo kost disini??kata elena sambil mendekati sepupunya itu.Iyalah klw g disini kita mo kost d mn lagi??kata maya sambil tetep memperhatikan daerah sekitarnya. Tapi gila dedemitnya pasti banyak neh. kata elena sambil terus membututi maya.Rumah itu terletak di sebuah ujung gang yang sepi dan jauh dari keramaian kota..namoak kumuh, kotor dan g kerawat. maya kemudian menekan belnya beberapa kali..sementara elena matanya tetap tertuju pada pohon tua dan semkin lama..dia semakin medekati pohon itu dan menjauh dari maya.Tatapan elena kosong.jalannya kaku..seakan - akan da kekuatan gaib yang menarik elena.Angin bertiup dengan lembut. Daun - daun kering pada jatuh ke tanah merah yang kering. ELena gadis berpenampilan modis itu tinggal beberpa langkah lagi ke arah pohon tua. Elena..seru maya sambil menepuk bahu saudaranya itu. Lo ngapain disini??udah yu kita masuk dah mo ujan neh..lagian ngapain sih lo liatin pohon jelek gitu yu kita masuk..ajak maya sambil menggandeng tangan elena.Elena tampak menyeringai...matanya merah sperti api..wajahnya pucat. Dia berjalan disebelah maya.Begitu mereka tiba didepan pintu kost nampak ibu Hamidah wanita separuh baya tuh tampak tersenyum sekaligus pandangannya nampak cemas. Oh..mari nak, ibu antar kalian berdua ke kamar kalian..ajak ibu Hamidah.Langkah kaki ibu hamidah diikuti oleh dua gadis itu. Maya dapat kamar di lantai dua di lorong kanan dari tangga.sementara elena dapat kamar di ujung koridor. Maya membuka pintu kamarnya. Pintu itu berdekit dengan kencangnya. Maya nampak memperhatikan daerha sekitarnya. Ruangan kamar itu nampak kotor dan kusam.Tempat tidurnya berkelambu putih terjuntai menutupi semua bagian kasur.karena cape maya segera meletakan tasnya di lantai yang berdebu tipis dan tergolek lemes diatas kasur berseprei putih.Maya ga nyadar..klw ada sepasang mata yang memperhatikannya, semakin lama..dia semakin mendekat..dia terus bergerak maju ke arah maya yang tertidur pulas.dekat dan semakin dekat.tangan pucat itu hampir menyentuh wajah maya. Brak..pintu kamar maya terbuka..y ampun lo malah tidur dasar..teriak elena sambil menghampiri sepupunya itu. Elena merasa da yang mengawasi dia dia merasa da yang memperhatikan gerak - geriknya. Elena secepatnya membalikan badan ternyata ibu hamidah dah berdiri mematung di depan pintu kamar. Nak..ayo kita makan malam dulu.peraturan disini kita harus makan malam pada jam 7 mlm dan semuanya harus turun untuk ikut ayo..yang lain dah nunggu.Ibu hamidah keluar sambil menatap ke arah pojok ruangan seperti ada yang diamati. Tak lama kemudian ibu hamidah segera pergi sambil bergidik.
Elena dan maya segera turun mengikuti langkah bu hamidah.sedangankan pemilik tangan pucat tuh ttp berada disitu hingga akhirnya dia menghilang di balik dinding tembok.
Di meja makan itu sudah ada beberapa orang cewe dan cowo. Maklum kostan itu juga tuk anak cowo. elena dan maya berkenalan sama mereka semua. Di situ ada inggrid dia anak bdg gi gawe di sebuah konsultan arsitek di jkt, ada hans dia anak yogja gi kuliah ngambil jurusan psikologi, ada rendra dia sepupunya ibu hamidah yg gi gawe jg di jkt dan ada putri dia masih duduk di bangku SMA. dia anak broken home makanya dia mutusin untuk ngekost di situ.
Senin, 09 Februari 2009
Langganan:
Postingan (Atom)